Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Brutal Kindly

Suatu ketika mungkin kita pernah merasakan bagaimana merindukan seseorang, yang kita tak pernah tau  seseorang itu apakah merindukan kita atau tidak ? Ada perasaan khawatir, takut, sedikit cemburu, takut kehilangan takut terabaikan padahal kita juga tahu kalau dia bukan siapa siapa kita. Dia hanya hidup di sebagian perasaan di hati kita,sehingga ada space tersendiri untuk posisi dia. Dia hanya telah hidup sendiri di hati kita. Terkadang ada rasa ingin bertemu, ingin berjumpa untuk melihat tingkah baiknya, sedikit senyum dan tawanya yang padahal kita juga akhirnya akan tahu bahwa dia pasti selalu baik baik saja tanpa kehadiran kita disampingnya.  Than ......  Logika menyapa,  Akankah aku sebaik itu?  Aaaaaaakkk 

Find old smiles on new faces

Ketika kamu meninggalkan tempat tinggal lama dan kemudian kamu akan tinggal di tempat yang baru. Kamu akan menemukan dua keadaan diamana rasa lama dan baru sangatlah berbeda. Maka kamu tidak mau, maksa tidak maksa kamu harus survive ditempat baru yang kamu pilih. Menurutku ini sangat berbeda dan susah buat wanita sepertiku. Jadi mikir, wanita itu menang memilih atau kalah dalam pemilihan sebagai pendamping sih? Sebenarnya kamu tidak menang untuk memilih, namun kamu berusaha patuh atas apa yang telah memilihmu. Oh begitu ..... Yang aku tangkap dari percakapan singkat perjalanan di kereta ini ketika kita akan hidup dan tinggal baik untuk sementara dan selamanya dari keadaan original ke palsu , lama ke baru maka akan ada perubahan, minimal kita akan tahu senyum lama dalam kondisi yang baru dan berbeda. Entah kenapa aku akhir akhir ini suka tempat stasiun dan bandara ya ? Mungkin salah satu alasanya "karena itu tempat dimana aku pernah menginjakkan kaki untuk bisa menuju ko

Not for us

Berikut ...... ! A: Nurma, nomor aku ganti yang ini. B: Iya, makasih ya uda dikasih tahu. Bagaimana kabarmu? A: Alhamdulillah baik. Kamu bagaimana? B: Alhamdulillah lebih baik aja. Kenapa kamu memilih lebaran di provinsi orang? A: Gak dapat tiket, mahal. Kalau ada kabar undangan nikahan ya ... B: Sabar  ya, doakan aku semoga bisa segera mengundang kamu B: Amiin Pemicu topik untuk menulis apa apa yang melintas, iya itu pemicu. Setelah hadir dan kemudian ..... Untuk yang telah hadir dan pergi dalam kehidupanmu jangan sampai sedikitpun kamu sesali.  Mungkin, ia hadir sengaja untuk memberikan hikmah dan pelajaran. Mungkin, bisa juga kamu yang ditugaskan memberikan hikmah dan pelajaran untuk apa yang telah hadir di hidupmu. Sesekali berusaha mengerti, bahwa ini bukan tentang kita. Bahkan bisa jadi tentang orang lain juga. Jadi jangan keburu ke-geer-an. Karena diksi dari apa apa yang hadir di kehidupanmu. Gitu kali ya.  Iya, untuk kesekian lagi

Canggung 💨

Ketika merasakan ada kecanggungan ???? Seharusnya  jika merasakan canggung  begini, salah satu diantaranya ya harus ada yang memulai terlebih dahulu. Bertanya lebih dahulu, mengirim pesan text, menelepon lah, atau bahkan pura pura ceria lebih duluan. Terkadang sebagai naluri seorang melankolis hanya membutuhkan alasan untuk menerima kabar, ditanya kabar, dan kemudian akan menjawab apa apa dari pertanyaan lanjutan, itu naluri yang dilakukan dan inginkan . Mungkin kemarin sempet ada keadaan bahwa si mela memenuhi pesan di handphone kamu akan percakapan receh yang sampah serapah, hingga akhirnya kamu membalas dengan permainan diksi yang mampu membuat si mela merasa berarti. Kamu cukup tahu jika mela merasa bahagia akan diksi yang kamu pilihkan,"ungkap mela". Semoga kamu paham maksudnya selama ini, meski hanya emoticon jawaban yang bisa terkirimkan...emmh.... mela sebenernya jjuga tak tau kamu terganggu atau tidak dengan semua balasan chat mela. Mela berharap u