BENEFICIOBELLO

Jika dibolehkan untuk memilih antara mengubur dan mengabadikan. Bolehkan aku memilih untuk mengabadikan ? Meskipun akan terlihat menyakitkan atau sebaliknya jika aku memilih untuk mengabadikan. Mungkin karena aku  harus memaksa diri untuk mengingat dan menghabisakan waktu galau hanya dengan nama dan gambar tak bernyawa itu. Lebih tepatnya mengingat dia. Tau, mungkin mungkin yang lainnya ? Not so easy, forget about him or forget memories about him :$ Mengingat masa ketika kita bertemu dan ngobrol bersama untuk yang pertama, kedua dan ketiga kalinya,  dan beberapa pertemuan yang kebetulan. sebenarnya bukan kebetulan, namun undah terencana dengan kondisiyang biasa saja. (Tanyakan pada waktu yang tak perlu berkompromi untuk terus berputar berdetik) Jika aku bisa menjadi salah satu bagian lorong waktu. Mungkin aku akan memutar waktu dan menghentikannya tepat dimana kejadian yang kita alami bersama Dimana aku dan dia saling berbicara dan ngobrol b

Perpisahan mungkin nampak mengerikan bukan, Apalagi pepisahan yang belum diharapakan, Entah berpisah sementara ataupun selamanya Itu semua nampak menakutkan bagiku, Sebenarnya jiwa ini sudah tau, jika kehidupan itu hanya kumpulan abjad yang tidak terbaca ABCD , ya ! Kehidupan hanya seputar itu memang. A= Allah SWT B= Birth C=Choice D=Death Jika kamu sudah tahu hal itu. Maukah kau dilahirkan di dunia ini ? Siapkah dirimu untuk kehilangan ? Menurutmu ?  Siap tidak siap, pasti raga dan jiwa ini akan dipaksa untuk mengalaminya , bukan ? Pernah dengar kata orang? Bahwa setiap perpisahan akan berbuah kemanisan dan kebahagiaan ? Pertanyaannya, perpisahan yang seperti apakah itu ? Akupun tak tahu dan hingga saat ini itu adalah misteri kehidupan bagiku. Namun, bagiku perpisahan dengan gaya apapun, itu merupakan sebuah kehampaan. Apalagi bagi temanku ?  Yang tepat beberapa hari yang lalu ia berpisah dengan Pahlawannya . Perpisahan u

Pernikahan adalah suatu hal yang sakral bukan ? Dimana seseorang akan melalui hal tersebut jika kelak waktu akan tiba.  Yahh, saat ini  aku tidak akan berbicara tentang diriku.  Namun, aku akan berbicara tentang seseorang dimana seseorang itu adalah salah satu dari belahan jiwa aku mulai dari kecil hingga suatu saat kita akan dipisahkan oleh maut sebut aja namanya si cantik. Berawal dari seseorang yang datang  untuk bersilarurahmi. Ujung dari hal tersebut adalah untuk sebuah perjodohan , bukan lebih tepatnya hanya perkenalan yang dari salah satu pihak untuk melanjutkan ke jenjang yang sakral.  Pertanyaannya ? Bagaimana dua hati yang tidak saling tahu satu sama lain akan menjalin sebuah ikatan yang lebih serius ? Bisa dikata dari mereka dipisahkan dengan 2 provinsi. Dan kata orang jarak bukanlah penghalang suatu perjodohan, emang bisa dibenarkan. Karena TUHAN tidak akan menukar jodoh sesorang. Namun, bagaimanakah kepercayaan dan kenyamanan diantara keduanya dapat terja