Datanglah, Akan kusambut dengan ramah !

Pagi tanpa kabut dan mendung di bumi tempat tinggalku kali ini, kulihat sosok tinggi jakung berdiri di depan rumah sambil memegang Handphone untuk menjalankan tugas rutin mencatat tagihan listrik tiap - tiap rumah pada akhir bulannya. Sosok tinggi jakung yang setiap bulannya menjajaki rumah - rumah bergantian rupa namun dengan tetap mengenakan pakaian yang sama. Berpikir demikan, entah kenapa senyum getirku muncul setelah melihat sosok petugas PLN tersebut. Senyum getir bukan karena haru, melainkan senyum getir yang membeku, senyum yang mengingatkanku tentang sosok seperti kamu.

Iya Kamu, sosok di luar sana yang tak tahu gimana kamu akan bertindak sesuai dengan keinginanmu.

Entahlah itu siapa !

Aku menengadah, sedikit banyak menyalahkan arti perasaan yang mengantarkanku pada angan-anganku tentangmu yang selalu kuindah - indahkan dalam pemikiranku. Aku sempat ingat ketika wajahmu dan wajahku bertemu satu sama lain disudut rumahku yang begitu nyata bahwa matamu tidak pernah fokus menatapku disetiap pembicaraan hangat kita kala itu. Aku masih ingat, bahkan sangat ingat beberapa kali bergurau hingga berdepat tentang sesuatu hal atau tersinggung satu sama lainnya dalam maya, bahkan berdebat tentang sesuatu yang tidak pernah datang tapi terasa hilang.

Entahlah itu apa !

Setelah itu aku sedikit banyak harus percaya, jika sebenarnya kamu tidak pernah datang, mungkin aku pun juga demikian. Tapi kita sama - sama hilang. Hingga saat ini, Aku akan mencari. Mencari entah kemana , entah dimana.

Entahlah itu bagaimana !

Aku merasa bahwa kamu hilang. Meskipun aku juga merasa tidak pernah mendengar suara langkahmu ketika kamu datang dan masuk dalam pikiranku. Tapi entah kenapa, seakan - akan kamu ini datang dari salah satu syaraf pada otakku. Jangan tanya syaraf apa itu, akupun juga tidak tahu. Syaraf itu mengirimkan sensornya pada dendrit-denrit otakku untuk memanggil dan mengingat conversation terkait denganmu, sempat juga nasehat darimu tiba - tiba muncul, nasehat untukku demi kebaikanku dalam kepalaku, entah kenapa scroll conversations whatsapp kali itu seakan membuat suaramu itu muncul, suaranya nyata seperti kamu ada di depanku beberapa bulan kemarin. Suara memanggil namaku terdengar lucu. Dikala senja sore menjelang malam dengan saksi bisu barang biru yang kamu berikan kepadaku.

Entahlah itu apa !

Tapi sejak aku kehilanganmu dalam percakapan beberapa hari yang lalu. Sepanjang waktu pencarianku, aku mengerti satu hal, jika sebenarnya aku tertipu. Seperti fatamorgana dikehidupan nyata, bahwa sosok sepertimu hanyalah sebuah angan - angan belaka yang lahir dari matinya logikaku, logika yang tertusuk oleh friendzone yang kamu berikan kepadaku hingga rasa yang kurasa semakin nyata, yang mungkin pada dasarnya yang kamu punya tentang tajamnya rasa yang kuangan-angankan itu sudah terkubur dalam - dalam tanpa sepengetahuanku. 

Entahlah itu apa !

Disaat aku kehilangan pemikiran baik tentang kamu. Aku selalu percaya bahwa sosok sepertimu bukan seseorang yang pernah datang darimanapun. Sosok sepertimu tidak pernah datang hanya karena alasan apapun. Sosok sepertimu juga akan hilang, bahkan sebelum kamu sungguh - sungguh datang.

Entahlah itu semua apa! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebahagiaan bukan kekecewaan !

One Day !

Jadi Begini !