Better Say GOOD LUCK than GOOD BYE !

Apakah pernah seseorang mengatakan kepadamu begini dan ketika dikatain dengan gencarnya, gak ada satupun pesan darinya yang kamu balas. Sampai akhirnya dia memberanikan telpon. Bahkan ketika telepon pun, bahasannya juga gak penting. Jadi nikmatin aja prosesnya. Emmh...

“Lanjutkan gerilyanya, uh, chatnya udah aku hapus sih, jadi ya akunya gak bisa lanjutin, tapi ada beberapa yng sengaja ku abadikan dan ku tulis ulang tanpa sebutin nama. 
"Udah kurang kebahagiaan ya, sampai sampai merebut kebahagiaan orang lain
” Selamat meningkatkan kulaitas godainnya mbak, yang lebih cepet balas chatnya kok tetep ndak malu, padahal saya ikut baca.”

"Sekarang sampah sedang berpura – pura menjadi bunga, tapi ingat, sampah tetaplah sampah. Suatu saat baunya akan tercium meski dia berusaha menutupi dan mencari pembela untuk menyembunyikan fakta. Bagaimana bisa mau mati harum jika kelakuan sungguh sangat tidak layak disebut bunga? Bagaimana mungkin mau mati harum jika kelakuan seburuk sampah? 

"Bermenit – menit bahkan berjam – jam rela ndak buka wa karena menunggu balasan chat darinya mbak? Itu emang ndak ada yang mau chatting sama sampean a? Katanya mau mati harum, kok kelakuan malah sebaliknya ? Awas ingat sama postingan sendiri lo, malu ah kalau yang bikim malah ndak sesuai .
"Ndak ada usaha uluu uluu hebat dah, dipikir saya tak bisa baca model percakapannya, seberapa lama dia menunggu balasan, secepat apa dia membalas pesan, di iyakan aja daripada rewel

"Semoga mbak lekas memiliki teman atau setidaknya ada yag mengingatkan bahwa kelakuan mbak sangat tidak terpuji dan memalukan."
"Aku sudah percaya apa katamu yg  ndak ada feel dan kata kakakmu yg bilang kamu bukan pengganggu ataupun perebut. Jika sampai sekarang hal itu benar, berarti aku yg salah.
Jika semua sudah berubah, kamu mulai ada feel atau apalah semacamnya, aku hanya butuh akuilah, sudah, itu saja. " Aku lo ndak minta lebih, aku juga ndak minta kamu buat menarik rasamu, tidak, hanya akuilah, syukur Alhamdulillah kalau kamu berani minta maaf atas kelakuanmu, jika kamu tidak merasa hal itu salah dan tidak meminta maaf ya silahkan, hanya tolong, akuilah, iya atau tidak, itu sudah cukup. Aku ndak galak, tenang . Aku juga ndak bisa memaki mu, hanya tolong, akui mana yg  benar.  

"Oh iya, satu lagi yg belum tersampaikan. Sedikit mengulang, aku dan xxxxx ada perjanjian yg sgt vital, kami sempat mau mengakhiri perjanjian itu tetapi xxxxx sendiri yg kembali mengikatnya, kami kembali baik. Jika perjanjian tsb sampai hancur, bisa menimbulkan kegaduhan banyak pihak. Perempuan mana yg tidak sakit hati jika ada org lain yg sikapnya bisa menghancurkan perjanjian vital tsb. Jadi, jika sampean berniat memiliki hubungan lebih dari teman dgn xxxxx, atau berusaha demikian, jika sampean tega dan memang ada niatan menghancurkan, agar lebih sopannya, mohon suruhlah xxxxx untuk mengakhiri perjanjian kami terlebih dahulu. Terima kasih :-) 
"Kalau sampean ndak mau hidupnya diusik, maka jangan mengusik kami, jangan mengusik perjanjian yg telah lama dan susah payah kami mencapainya.
Terimakasih, ndak usah dibalas :)

"Jangan banyak dzolim ke orang, jangan merasa diri lebih baik dari orang lain, jangan banyak menyakiti orang. Ingat mati ingat mati, jangan cuma ingat tanggal lahir, umur semakin berkurang. Ingat orang di sekeliling kita. Hati-hati atas perlakuanmu terhadap orang lain, atas segala hal menyakitkan yang kamu lakukan, kamu tidak tahu apa yang dia adukan kepada Allah, apa yang dia minta kepada Allah untukmu maupun orang di sekelilingmu. Belajar minta maaf dan akui kesalahan. Jangan hanya menyuruh orang lain berkaca namun kau sendiri tak memiliki kaca (^.^)

"Akhir2 ini aku sudah ndak mengusikmu kan ? Tapi kenapa terus saja kamu ngusik kami ? Terus saja kamu ndak bisa membuat suasana jadi tenang. Risih, iya risih. Menurutku iku ndak elok bianget. Aku ndak tau sih semenyenangkan dan sebermanfaat apa ganggu hubungan orang gitu karena aku ndak pernah demikian, kamu yg tau lah,, hanya saja sik eling kan aku yo nduwe gusti Allah :). Mohon maaf ada beberapa bahasa jawa yg kugunakan, entah kamu bisa bahasa jawa atau ndak yaa semoga kamu bisa mengerti apa yg kukatakan :)

"Semoga sifat yg seperti itu berhenti disitu saja, semoga Allah membalas segala sakit hati yg kau berikan kepada banyak orang, pasti :-)

"Terima kasih,, ibuku sampai bingung berkata apa dengan sikapmu. Aku tidak tahu apa yg ibuku doakan kepada perempuan yg mencuri senyum anaknya. Hanya kata beliau, sikap merusak dan mengganggu itu penyakit yg hanya bisa Allah sendiri yg sembuhkan. Entah dengan cara apa, tapi aku hanya percaya, suatu saat akan ada yg Allah hancurkan lebih dari cara kejimu menghancurkan, lebih banyak dari peranmu, bahkan akan lebih buruk dari sikap perkataanmu :)

"Kok ndak malu yo hha. Malah dengan gencarnya sikapmu duh bikin ilfeel. Ndak malu yo, kakakmu memakiku koyok ngono, kamu pisan sombongnya kyk kalo mati ndak butuh dapat maaf dari orang lain ae. Sekarang kalian punya kaca juga kan ya di rumah ? Yg harusnya ngaca bukannya kalian ya, kok nyuruh orang lain deeuuh. Berapa ya peran yg kamu mainkan, dan berapa kepribadianmu sebenarnya. Kamu baik hanya kepada laki2 yg kamu ingin dapatkan aja hmm. Tetep ora isin ?. Ntar lah, karma ada pasti :-). Wes ah, Insyaa Allah cukup ini dariku.Bikin tambah dosa wae mbak2 yg lebih tua satu ini. Lanjutkan usahanya sana biar orang lain lebih sakit hati itu kan tujuanmu dan aku malah seneng kok biar segala doa2 yg terdzolimi bisa Allah ijabah :-)

"Mau ganggu dan ngerusak dengan cara apa lagi sih mbak ? :-D .Upsss, lanjutkan dah usahanya :-D

"Aku tidak mengaitkanmu, ini hanya ucapan. Selamat dan terimakasih saat ini usahamu mungkin berhasil mengganggu.Semoga Allah membalas semua tindakan yg dilakukan meski hanya sekecil kerikil maupun sebesar batu yg kau coba lempar ke jalan agar orang yg melewati celaka :-)Krisis maaf ya,, semoga Allah lekas menyadarkan bahwa mendapat maaf dari orang yg kau sakiti sangat bisa menguntungkan dirimu. Oiya, kan aku sudah bilang, kalo mau menjalin hubungan dengannya suruhlah dia mengakhiri dulu biar lebih sopan, tapi klo tanpa mengakhiri dulu adalah wajar menurutmu yasudah, selamat menikmati lah, dibales dibales sama Allah ya :-)

"Oiya, lagi ngobrol sama dia kan ? Suruh cepet mengakhiri dan minta maaf gih, yg sopan lah ya, kan manusia berpendidikan katanya :-).Meskipun kamu ndak minta maaf rapopo lah ya dirapel sama lelaki yg kamu usahain itu. Aku bisa lihat, kok yo pancet ae ndak malu hmm.Yasudah :-)

Entahlah sampai kapan kamu harus menuliskan kata sakit yang gak tau kepada wanita yang mana yang kau maksudkan. Aku mah gak ngerasa bahwa aku seperti yang kamu tuduhkan. Jadi maaf aja sih ya jika selama ini kamu sms dan chat sampe msg ke Instagram gak ada satupun yang aku balas. Soalnya, emang kamu adalah heater aku, jd penjelasan yang sempet aku berikan sebelumnya bahwa aku dan lelakimu gak ada apa apa dan gak ada hubungan lebih melainkan teman. KAMU GAK PERCAYA. BAHKAN LELAKIMU juga udah ku suruh jelasin. MASIH AJA KOREK INFO KE AKU YANG NGAK - NGAK. Toh, NOMOR KALIAN JUGA AKU BLOK DARI HP AKU. GOOD BYEE YAA! 
Dan aneh sekali ketika, Tidur nyenyak. Ada sms. Dan aku ambil sisi positifnya, terimakasih telah membuatku bangun. Dan akhirnya kita saling dapat pahala. Semoga sih Tuhan Meridhoi ya. Hihihi.... Oh, honesly nih ya, aku emang tidur, dan aku gak ada obrolan sama lelaki yang kamu maksud. Dan aku gak ada msukan buat kalian semua. Kan udah aku block masing masing kalian dari akun sosmed ku. Tapi aku gak menutup buat kalian bisa sms atau telp kok. Karena menuju kesana mungkin butuh pengorbanan pulsa. HIHIHIHI.....
 
Hp Getar SMS masuk tengah malam. Terima kasih telah membangunkanku.


 
Tentunya, anda akan menyangka bahwa pernyataan atau pertanyaan itu sebagai bentuk pelecehan. Aku juga menganggapnya seperti itu, hingga suatu hari aku berada dalam keadaan sangat marah karena tindakan salah seorang temanku. Keadaanku saat itu sangat sulit, dengan wajah memerah, hati berdebar kencang tak karuan, kedua mata melotot, seolah – olah semuanya akan terlepas dari kelopaknya, bahkan mulutku mengumpat semua itu bohong, dia bodoh, sotoy. Kemudian salah seorang temanku mengetahuiku dalam keadaan itu, dia berkata : “Anggap aja bukan kamu berarti” Begitupun dengan ibuku : Tenanglah (calm down). Lihatlah dirimu dalam cermin, sungguh parasmu yang tidak baik. Rasa marah adalah musuh yang berbahaya bagi kecantikanmu.
Mari kita coba simak dari berbagai pendapat emak emak, sodara yang pernah aku ringkas dalam pemikiranku.
Aku punya sahabat, teman sodara dan orang baik yang selalu mengingatkanku kok, jadi semua pernyataan kamu adalah salah. Mungkin mereka baik dari sudut pandangku, namun berbeda dari sudut pandangmu. Tidak apa – apa, kan memang sejatinya kita dibesaarkan dan dididik dalam lingkungan yang berbeda. Jadi aku memahami akan perbedaanmu dan aku.
Aku hanya menulis untuk bahasanku. Aku mengakui semua temanku bahkan kamu. Ucapan yang sudah kamu ucapkan, sebanyak maaf yang sudah kamu ucapkan juga. Aku hanya minta padamu untuk tidak mengulanngi maaf jika emang kamu belum siap untuk meminta maaf. Aku terkadang bingung dengan diriku karena cacianmu. Aku diam, bukan karena marah, tapi aku bingung jawab apa. Aku mungkin sedang marah tapi aku gak melampiaskan ke kamu langsung.
Marah, apa ya ? Jadi begini percakapan antara tangan, otak, hati dan perasaan berpadu.
a.    Apakah pendapat aku tentang menahan rasa marah ?
Akhir – akhir ini aku menjadi sering cepat marah, padahal aku hanya membaca (mungkin aku terlalu sensitif), aku menahan marah , menahan adalah kekuatan dan toleransi, bukan kelemahanku. Saya tahu bahwa saya harus berusaha lebih dari itu. Emh gemes ini susah direalisasi. But have done. 

b.    Apakah aku cepat marah ?
-    Ya, saya cepat marah, khususnya ketika tertekan
-    Ya, saya mudah tersinggung
-    Saya tahu bahwa saya harus terlepas dari sifat demikian, karena ia tidak memberikan keuntungan apapun padaku
-    Saya jengkel jika suatu masalah udah ditutup eh dibuka lagi dengan orang yang sama

c.    Kapada siapa terakhir kali aku sangat marah ?
-   Kepada seorang teman yang terus menggusikku
-   Kepada ibuku, ketika aku berdebat panjang , namun setelah itu aku menyesal.
-   Kepada seseorang ketika aku menanyakan tentang keistimewaanku. Dan dia menjawab bahwa sungguh jika pembahasan ini diangkat ini akan jadi bencana besar dan problem yang tak berujung katanya

d.    Apa responku setelah menerima semuanya ?
-    Awalnya aku marah, aku melawan. Namun ketika aku telah mengetahui haknya yang sangat besar terutama ibuku, akupun jadi menahan diri, meski bagaimanapun dia tetap ibu dan teman dari temanku.
-    Aku tidak berusaha melawannya karena dia adalah teman dari temanku
-    Jika aku pernah melawannya, aku berharap hal itu tidak menyinggung perasaannya

Mungkin aku akan berempati untuk mengingatnya ketika aku melihat, membaca kiriman status bahkan postingan kata – kata tak pantas keluar dari gadis – gadis terhormat dengan alasan aku telah merebut kebahagiaan darinya. Aku selama ini merasa kebahagiaanku cukup untuk aku nikmati dan syukuri. Mungkin jika diibaratkan nilai aku adalah 100 dan kamu 150. Jadi simpulkan apa yang ingin disimpulkan. Karena lower dan over sudah sangat berbeda. 
Good luck ! I’m not okey. I’m probably not going to be okey for while. Regardless though, I’m here for you. Please don’t do anything to hurt our self.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebahagiaan bukan kekecewaan !

One Day !

Jadi Begini !