Balada Perasaan

Personal chatting menarik emosi ditegah pekerjaan. Mungkin sepanjang sisa malam kemarin lebih dari layak menjadi bahan perbincangan kita dan mereka saat bertemu dengan orang lain. Drama personal chatting 10 menit di dalam kamar Om terbesar di kota ini.
Aku tahu aku cantik sebagai normalnya kodrat menjadi wanita. Meski tubuhku kurang proposional dengan tinggi 158cm, berat badan 52,80 Kg. Berkulit coklat, dengan iris warna hitam. Aku wanita berjilbab jadi aku g akan jelaskan seberapa dan berwarna apa rambut yang aku punya.
CEKIDOT!
Menurut seseorang,
Yang terpenting sekali dalam urusan malam kemarin adalah "mukamu dan pesonamu bercahaya oleh kebaikanmu Nurma. Kecerdasan dan cara bertindak, kedewasaan dan perjuangan positif atas semua pengalaman dan keikhlasan hidupmu membuat seseorang itu penasaran padamu. Dan mungkin hatimu terlalu misterius untuk dicurigai. Meskipun tidak semua cowok suka wanita yang yang sepertimu. Tapi lelaki itu menurut om suka padamu. Cie nurma.
Aku tertawa mendengar kalimat itu dari Om. Meskipun tawa bahagia sedikitnya telah terkena pujian akunya. Jangankan pujian, tatapan matanya dan kalimatnya telah membuatku riang sepanjang hari. Meskipun kalimat Om yang pahit menyijit pahit kadang kala. Ketika aku dikatain, feminim dikit lah nur. Biar ada yang terpikat, apalagi si dia. Eyaaak. Stop. Bercanda. 😛
Tapi entah kenapa pernyataan dia selalu membuatku damai. Kenetralan dari sudut pandangnya membuatku yakin kalau pria yang dimaksudkan oleh wanita itu menyimpan rasa untukku.
Ah, sayang semua tidak seperti yang aku harapkan dan kubayangkan.
Ada banyak pria lain selain dia bukan? Ngapain pula si wanita itu? Haruskah dia bertingkah seimpulsif itu? Maksudnya aku adalah, tidak bisakan mereka menahan diri untuk tidak berlebihan seperti itu?
Mungkin tabiatnya barusan tidak berlebihan dia hanya ingin mengajak berdamai akan perasaan. Namun, tak bisakah ia menahan diri untuk tidak mengganggu orang yang jelas jelas tidak ingin diganggu?
Sungguh malas menceritakan satu persatu tingkah laku akan wanita yang sedang mengintimidasi dan menggali informasi ke aku.
Tapi tenang saja. Suatu saat nanti akan ku ceritakan satu - dua tentang pengendalian diriku karena sikapnya, sikapnya sekarang menjadi urusanku dengan syarat jika hatiku  sedang senang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebahagiaan bukan kekecewaan !

One Day !

Jadi Begini !