Manusia Vs Kupu - kupu

depan rumah pagi hari
Pernahkah kita berpikir, seekor kupu - kupu yang cantik  tersebut telah melewati berbagai metamorfosis atau tahap kehidupan yang mampu mengantarkan pada sosok yang cantik dan indah seperti itu ? 

Pada mulanya, seekor kupu - kupu hanyalah seekor ulat yang menjijikkan dan bahkan tidak jarang manusia menjauhi dan membenci ulat tersebut. Ulat yang mungkin saja membuat kita merasa ngeri dan mungkin juga dari sebagian kita dibuat gatal olehnya.

Namun, setelah ia mengalami metamorfosis menjadi kupu - kupu, ia mampu membalasnya dengan memberi keindahan. Yang dulunya ia adalah ulat pemakan daun dan merugikan tumbuhan yang ia tumpangi. Namun, seiring berjalannya waktu ia mampu memberikan keindahan kepada dunia. Keindahan diantara satu hal yang bisa saling melengkapi.
Seekor ulat belum disebut sukses ketika gagal menjadi kupu - kupu. Sementara menjadi seekor kupu - kupu yang indah tidaklah mungkin bisa tanpa menjadi ulat sebelumnya. Kemudian, kupu - kupu berkolaborasi dengan bunga untuk menghasilkan buah, bunga yang cantik dan segar.

Manusia : sebagai sebuah ciptaan yang sempurna, manusia dibekali oleh sang pencipta sebuah perangkat lunak yaitu akal. Dengan akal manusia menjadi mahluk yang khusus dan istimewa daripada mahluk yang lain, yakni manusia mampu berpikir serta mampu membedakan, berangan-angan (bermimpi) setiap manusia pasti punya mimpi (aku juga punya) (dan) serta mampu meneropong kehidupan masa depan (mungkin). Sebagai mahluk yang berakal, manusia mampu berusaha keras guna menghasilkan produk pikiran untuk merubah hidup.  Hidup menuju sukses, meskipun dalam ukuran sukses setiap orang berbeda, setidaknya hiduplah untuk menjadi lebih baik. Seperti halnya ulat yang menjijikan berevolusi menjadi kupu-kupu yang bernilai tinggi.

Secara tidak langsung belajar dari kupu - kupu memberikan pelajaran dalam kehidupan, yang perlu direnungkan yaitu, meski umur binatang yang bersayap indah dan menyenangkan mata itu tidak diciptakan Allah untuk berumur panjang seperti manusia, umur kupu - kupu yang pendek (kurang lebih 3-4 minggu) itu tak pernah ia gunakan untuk melakukan hal - hal yang merusak dan membuat dosa, sehingga setelah kupu-kupu mati, ia tidak perlu menghadapi pengadilan seperti manusia. 

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak belajar dari kupu - kupu, salah satunya adalah belajar untuk saling menghargai siapapun yang kita temui dalam hidup kita, karena bisa jadi, orang yang kita sepelekan (kita anggap sebagai ulat), orang yang tidak pernah kita perhitungkan dan prioritaskan, itu adalah orang yang memberikan pemahaman hidup / yang akan menolong kita keluar dari kebingungan. Pelajaran bagaimana menjadi berguna dan menghargai makhluk lain, mengajarkan pada kita agar berbuah dan berbagi keindahan bukan untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. 

So than, Wahai sahabatku dan aku sendiri tentunya,  

Belajarlah dari kupu - kupu.

Yaa ! Kupu - kupu itu terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata bukan? Aku juga pengen demikian !! Terima kasih keadaan pagi ketika duduk sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebahagiaan bukan kekecewaan !

One Day !

Jadi Begini !